Rabu, 31 Maret 2010

AKU BERCERMIN DARIMU







KETIKA KU MERASA HIDUP
Warna kehidupan boleh berbeda
ternyata tidak ada pengaruhnya
jika ajal telah menjemput sukma.
Angan boleh sejauh pikiran menerawang
namun itu tidak banyak gunanya
apabila kepastian telah tiba saatnya.

Tinggi rendahnya kedudukan di dunia
sungguh tak membuat banyak perbedaan
manakala keadilan hakiki datang menjemput kita
walau semua menangisi kepergian kita
meskipun semua sibuk membela kita
namun keputusan kembali tak mungkin ditunda.

Mata mampu melukis seribu keindahan
namun karena mata pula
terhapus sejuta angan dan impian,
jika layar kehidupan telah ditutup untuk selamanya

Karena waktu kita terbatas
jadilah kesempatan sebagai penentu
kita pulang dengan jiwa
yang tenang atau gelisah

PENYESALANKU
Kembali
kembalilah jiwaku
maafkanlah aku ampunilah jiwaku
Aku menyesal
semua telah terlambat
aku telah salah membekali jiwaku
dengan kesombongan yang sia-sia

Kuingkari suara hatiku
aku menjadi kufur nikmat
menatap dunia dengan keangkuhan
menganggap orang lain dalam kerendahan
Kini jiwaku terlanjur terhimpit
berlumur dosa yang penuh kegelapan
karena jiwaku selalu ku hibur dengan fatamorgana

Ya Alloh,
Hamba menyesal
adakah pintu taubat untukku
hapuskalah semua dosa-dosaku
kepada kedua orang tuaku
kepada saudaraku
kepada sesamaku
kepada semua yang telah bermaksud baik kepadaku
sebelum nafas terakhirku
Engkau hentikan dari jasadku, amin

CHUSNUL CHOTIMAH
selamanya di sisiMu

POTRET DINAMIKA KEHIDUPAN KELUARGA

  Pantai Klayar dan Ata Luhung Hanasti Cerita tentang air laut tiada batas bagi siapapun. Lukisan tentang keindahan yang tertuang melalui tu...