Rabu, 30 Desember 2009

KAPAN KUTEMUKAN BELAHAN JIWAKU




YA ALLOH,...
Benarkah masih Engkau perkenankan hamba menemukan sebagian tulang rusukku yang hilang ini,akankah tulang rusukku dapat menyempurnakan fitrahku sebagaimana Adam yang membahagiakan Hawa, hidup penuh pengertian tanpa ada yang tersakiti hatinya,mengakui kekurangan masing-masing,namun saling melengkapi dan saling menyempurnakan ibadah kami masing-masing kepada-MU.

YA ROBBI,...
Samudera kehidupan ini begitu luas dan tak bertepi, bagi hamba terasa sulit untuk mengarunginya tanpa tulang rusukku yang benar-benar bisa memaknai hidup sebagai istri penyempurna ibadah kepada-Mu,bekal kematangan jiwa yang kumiliki masih begitu sedikit untuk membawa bahtera keluarga ke pelabuhan cinta yang benar-benar menyejukkan jiwa dan berhias bunga-bunga surga.

KARENA ENGKAU IKHLAS ISTRIKU
Kau telah tinggalkan bahasa kalbu yang telah kau ukir sepanjang perjalanan bersamaku.Suka dan duka telah mewarnai setiap anyaman kehidupan yang kita lalui. Harapan akan indahnya masa depan anak-anak kita yang telah kita persiapkan separuh perjalanan kini seolah terhenti sejenak.Dua lelaki buah hati kita kini harus berjalan menyusuri sejuta melodi kehidupan bersamaku dengan sepasang kaki kecilnya.

WANITA-WANITA SHOLIKHAH
Sempat terhenti kakiku melangkah namun kini telah mulai menapak kembali walau teramat berat menopang dinamika kehidupan yang syarat makna tanpa bersamamu. Amanah untuk menemukan wanita sholikah yang menggantikanmu sebelum kamu meninggalkan kami, kini sedang ku ikhtiarkan walaupun setiap saat berat rasanya antara menyayangimu dan menemukan penggantimu, semoga Alloh ridho karena kamu telah ucapkan dengan sepenuh hati kepadaku dan semoga merupakan jalan terbaik menuju surga sehingga menjadikan jiwamu tenang dalam penantian panjang di sisi-ROBB kita, amin.


BAHASA KALBUMU SEMAKIN MENGUATKAN IMANKU
Kamu yang selalu menanamkan konsekuensi hidup untuk tetap berada di jalan yang Engkau ridhoi, Kamu yang selalu ingin bersamaku untuk bersujud sepanjang hidupmu, Kamu yang selalu merindukan kesejukan dalam mengarungi kehidupan bersamaku, dan Kamu masih berharap banyak tentang ini dan itu bersamaku, namun kini kamu telah pulang lebih dulu,maka selamat jalan istriku tercinta, semoga chusnul chotimah, amin, Ya Alloh,dengarkanlah suara jiwaku yang selalu memanggilnya meskipun hanya jeritan hati yang kini tertelan dalam jiwaku selamanya.Jika Engkau ridho, temukanlah kembali kami sekeluarga kelak dalam surgamu ya Rahman, ya rakhim....

KERINDUANMU TELAH MEJADI SELIMUT JIWAKU
Rinduku kepadamu,kemana harus kutawarkan ? Wajah anak-anak kita yang apa adanya dan canda tawa kesehariannya ternyata menyimpan kenangan indah bersamamu yang tak pernah habis untuk mengobati kerinduanku kepadamu yang semakin lama semakin tak dapat sirna dalam benakku.

ENGKAU MEMANG SEORANG IBU
teks asli: Satiti Widorini,30 April 2009)
Ya Alloh, ya Rahman, ya Rakhim
Sekiranya suamiku ini adalah pilihan-Mu di Arsy
berilah aku kekuatan dan keyakinan untuk terus bersamanya,
sekiranya suamiku ini adalah suami yang akan membimbing tanganku di titian-Mu...
kurniakanlah aku sifat kasih dan ridho atas segala perbuatannya,
sekiranya suamiku ini adalah bidadara untukku di Janah-Mu
limpahkanlah aku dengan sifat tunduk dan tawaduk akan segala perintahnya...
sekiranya suamiku ini adalah yang terbaik untukku di dunia-Mu
peliharalah tingkahlaku serta kata-kataku dari menyakiti perasaannya...
sekiranya suamiku ini jodoh yang dirahmati oleh-Mu
berikanlah aku kesabaran untuk menghadapi segala tingkah dan ragamnya...

Ya Alloh, Kau yang maha mengetahui yang terbaik untukku
Kau juga yang Maha Mengampuni segala kesilapan dan keterlanjuranku...
sekiranya aku tersilap berbuat keputusan...
bimbinglah aku ke jalan yang Engkau ridhoi,
sekiranya aku lalai dalam tanggungjawabku sebagai isteri...
Kau hukumlah aku di dunia tetapi bukan di akhirat-Mu
sekiranya aku ingkar dan durhaka...
berikanlah aku petunjuk ke arah Rahmat-Mu

Untuk suamiku....
Mengertilah tentang diriku....

Selalu sayang dan cinta
Istermu (Satiti Widorini)

CATATAN-CATATAN BERHARAP RIDHOMU,
Ya Alloh Rabb semesta alam, Doaku sebagai suaminya yang ikhlas,permohonan doa kedua anaknya yang sholeh(insya Alloh)sepanjang waktu, sedikit ilmu fisika penguat dalil akhli tentang keislaman yang diibadahkan untuk siswa-siswinya sejak th 1997 hingga th 2009, amal kebaikannya dengan sesama teman kerja, teman kuliah S1-S2 UNS, sedikit harta yang senantiasa dia infaqkan dan sodaqohkan kepada anak yatim dalam keadaan sempit dan lapang, perhatiannya kepada tetangga yang sedang kekurangan dan kesusahan, kesabaran dan keikhlasannya menjalani ujian sakit selama 2,5 bulan, rasa hormat dan berbakti kepada kedua orang tuanya, istiqomahnya terhadap suaminya, keteladanannya dalam kejujuran dan ketegasan selama menentukan pilihan untuk hal-hal kecil sampai besar, kebaikannya dalam membaca Al Qur'an untuk diri sendiri dan orang-orang disekelilingnya,menyegerakan sholat wajib setelah waktunya tiba,dan masih banyak lagi kebaikannya yang tidak mungkin saya tuliskan karena hanya Allohlah yang berhak menentukan diterima tidaknya, namun kesaksian orang-orang di sekelilingngnya mengatakan bahwa bu Satiti Widorini orangnya baik hati. Semoga Alloh ridho akan pengakuan tersebut dan dapat sebagai penghapus dosa-dosa yang ada selama hidupnya.

SATUKANLAH TULANG-TULANG RUSUKKU KEMBALI
Saya tetap berharap ya Alloh, jadikanlah dia bidadariku lagi kelak dan menjadi ibunya anak-anak kami kembali ketika saatnya tiba dan kami Engkau panggil dan kami ingin berlabuh di dalam surga-MU yang abadi dan sangat kami rindukan setiap waktu. Istriku aku sangat mengagumi kebaikanmu,dan itulah sesungguhnya makna hidup yang kucari sebagai teman ibadahku sepanjang waktu sebagaimana janji kita ketika memutuskan untuk membangun keluarga, Ya Alloh kabulkanlah doa kami....amin.

SEMUA HANYA TITIPAN
Sewaktu engkau pulang, anakmu yang pertama Hudan Pulung Hanasti sedang berumur (8th,8bl,21 hari),Ilham Pradipta Hanasti berumur(5th,1hari)dan suamimu tepat berusia {40 th,21 hari}, namun usiamu baru 35 tahun-16 hari. Ya Alloh jika ini jalan terbaik bagi kami maka kuikhlaskan semua ini terjadi namun ku mohon kuatkan saya dan anak-anak menjalani sisa hidup ini penuh dengan keimanan,keislaman,dan keikhsanan,Ya Alloh,kuatkan saya untuk membimbing anak-anak sholeh yang engkau amanahkan kepada saya, panjangkanlah usiaku serta sehatkanlah jiwa dan ragaku agar dapat mengemban amanah-MU dengan baik, amin...

Jumat, 25 Desember 2009

ANDAIKAN BU SATITI MASIH BERSAMAMU



KU INGIN DIRIKU SEBAGAIMANA AIR

Sesungguhnya alam telah mengajarimu dengan sempurna akan berbagai fenomena. Betapa santunnya mentari pagi menyapa setiap makhluk sesama ciptaan-Nya. Mentari beranjak perlahan menikmati lintasannya dengan teratur tanpa ingin menghalangi dan mendahului yang lain.

Begitupun daun-daun yang semalam tertidur dalam keindahan malam mulai menyambut kehadiran mentari dengan rasa optimis serta memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin untuk perjalanan kehidupannya. Tak ada satupun makhluk yang menolak kehadiran mentari yang telah dicipta dengan sempurna,semua menyesuaikan tanpa keterpaksaan, semua berjalan seirama dengan berbagai dinamikanya, keteraturan yang luarbiasa begitu sempurna.

Air mengalir menyapa ramah setiap dinding-dinding sungai, akar-akar pepohonan begitu bersemangat menjulurkan tangan-tangan lembutnya, ikan-ikan melenggok bahagia menyapa kehadirannya, semua seakan tahu bahwa makna terdalam bagi dirinya telah tercipta tanpa sia-sia.

Embun pagi yang terhimpit rindu di ujung pagi terlihat mulai bahagia menatap mentari yang memberikan senyum indahnya dengan tulus, udara pagi yang berbisik lembut padanya semakin menambah keindahan pagi. Burung-burung pun tak ingin melihat embun semakin berduka maka mereka ikut memberikan sapaan yang kaya makna padanya, maka sungguh pelajaran yang tanpa sia-sia bagi kita akan semua itu dan semakin menambah kelengkapan akan makna ciptaan yang telah sempurna.

Gunung-gunung tinggi yang membisu dan berselimut kabut tebal dalam kegelapan malam mulai menampakkan kegagahanya karena sang mentari membawa kehangatan yang tulus untuknya. Begitupun sapaan mentari pada mega-mega yang telah membeku di lagit telah mengukir lazuardi yang begitu indah menghiasi cakrawala pagi.

Mengapa kita manusia tidak belajar kepada mereka, mengapa kita manusia terlalu percaya kepada jalan pikiran kita semata, apakah kesombongan kita masih punya tempat jika kita sangat terbatas dalam segalanya, ku yakin jawab kita sebagai manusia hanya sujud dan sujud sepanjang waktu kita.

Kamis, 10 Desember 2009

LENTERA PENERANG DALAM TIDUR PANJANGMU





ENGKAU TEMPATKAN TETANGGA DI HATIMU,

Sepanjang bersamamu, ku ikhlas menjadi saksi bahwa hati kecilmu yang senantiasa tergerak untuk segera menolong sesama meskipun dalam kondisi sedang sempit merupakan mata air yang tak kunjung henti untuk menyejukkan jiwamu dalam penantian panjangmu,istriku, amin.

ANAK-ANAK SHOLEH,
Harapanmu untuk selalu menemani perjalanan anak-anak kita setiap waktu,bimbinganmu agar anak-anak kita selalu berbakti kepada kedua orang tuanya, cerita-cerita indah pengantar tidur dua anak kita, uluran lembut kedua tanganmu ketika anak-anak kita ketika sedang sakit,agar selalu jujur dalam hal apapun,semua kini telah mulai terlihat tanda-tanda kebaikan sifat-sifat itu pada mereka istriku, kedua anak kita sudah mulai terbiasa hidup mandiri,jujur kepada siapapun,selalu mengambilmu sebagai figur seorang ibu yang dia rindukan dan diteladani setiap waktu,mendoakanmu agar jiwamu tenang dalam penantian panjangmu di sana,semoga Alloh ridho dan semua menjadi mata air penyejuk jiwamu dan menjadi selimut bahagia di dalam tidur panjangmu, istriku, amin

ILMU YANG BERMANFAAT
Bersimbah air mata mengiringi kepulanganmu, tangis haru ribuan siswa-siswimu yang hadir seakan tak percaya kamu akan meninggalkan mereka dalam usia yang begitu muda, kamu begitu dekat dengan mereka istriku maka merekapun dengan tulus menyayangimu dan selalu berdoa agar Alloh secepatnya mengampuni dosamu dan sesegera menjemputmu untuk masuk ke dalam surga yang telah dijanjikan. Seakan mereka tak mau melepas kepergianmu maka sepanjang jalan merekapun mengikuti proses pemakamanmu hingga ke tempat peristirahatanmu terakhir. Ya, Alloh, apakah ini pertanda mereka adalah bunga-bunga surga yang Engkau tunjukkan karena kemuliaan bu Satiti kepada keluarga yang ditinggalkannya dan orang-orang disekelilingnya? Apakah pantas bu Satiti menggapai surga-Mu ya Robbi,

GURU ADALAH PANGGILAN JIWAMU Sebagaimana benih kemuliaan yang engkau sebarkan dengan sabar pada setiap siswamu sejak jiwamu terpanggil menjadi seorang guru tahun 1997 (masih kuliah di P.MIPA-Fisika UNS)hingga tahun 2009 tentunya sudah cukup banyak yang tumbuh dan berkembang menjadikan manusia-manusia dewasa yang menjalani hidup dengan berbagai warna, dan sudah pasti ilmu yang kamu tanamkan akan selalu ikut mewarnai hidup mereka. Semua tidak akan berhenti, istriku. Mereka terus akan berlanjut dan ilmu yang tertanam karena kehadiranmu akan terus mewarnai hidup anak-anak manusia berikutnya.Semoga kemuliaan dan keikhlasan baktimu untuk negeri ini, untuk sesama, untuk setiap orang yang merasa membutuhkanmu, akan dijadikan lentera yang cukup menerangi jiwamu dalam perjalanan panjangmu hingga hari kebangkitan dan kita dipertemukan lagi istriku dalam surga yang dulu pernah kita katakan sebelum kamu meninggalkanku dan kedua anak yang diamanahkan kepada kita, Ya Alloh, kabulkanlah pengharapan hamba-Mu,amin.

Jumat, 04 Desember 2009

JALAN PANJANG YANG TERINDAH






JALAN PANJANG YANG TELAH KULALUI TAK SEPANJANG HARAPANKU

Mobil itu telah menjadi saksi bisu. Ketika ikhtiar penyembuhanmu selama 4 minggu dari 5 minggu pertama telah membawa sedikit perubahan, hatiku sebenarnya telah merasakan ada seberkas harapan bahwa istriku tidak lama lagi pasti diberi kesembuhan.

Setiap malam kami menyusuri jalan Salatiga-Solo sendirian guna membagi perhatian dan kasih sayang antara dua-anak kami di rumah dan merawat istri yang sedang dalam penyembuhan di klinik herbal Sruwen-Salatiga.

Ketika istriku telah diijinkan pulang tetap dalam pemantauan Dr. Erni dan Dr.Andi yang mempunyai Klinik herbal tersebut. Selama menjalani pengobatan, istriku sangat disiplin dan taat aturan yang semestinya. Semua telah dijalani dengan baik dan ikhlas.
Niat hati kami telah bulat bahwa sembuh dan sehat adalah lebih penting dari apapun. Uang bisa dicari tapi kesempatan untuk sembuh tidak datang dua kali, maka sebanyak apapun permintaan dokter untuk menebus obat-obatan sekuat mungkin kusahakan dan alhamdulillah Alloh memberi jalan keluarnya.

Ujian Alloh ternyata masih berlanjut, setelah 4 minggu di rumah menikmati suasana keluarga yang penuh perhatian dan dukungan teman-teman untuk optimis sembuh, tiba-tiba penyakit yang ada di belahan otak bagian kiri aktif kembali, sehingga terjadi kejang-kejang pada kedua tangannya untuk beberapa menit. Hal ini terjadi dua kali yaitu, saat pagi menjelang saya berangkat kerja dan saat saya tengah mengajar di kelas XII IPA SMANSA sekitar jam 9 pagi.

Hancur hatiku kedua kali setelah diberitahu dokter bahwa, penyakit yang ada di otak belahan kiri istriku aktif kembali. Ya Alloh, kuatkanlah saya, jadikanlah sepasang kaki kecilku ini kuat menopang beban berat yang Engkau cobakan kepadaku.


Segera setelah semua saudara sepakat agar dikonsultasikan ke Dr. Erni kembali, maka segera kubawa istriku dalam kondisi sangat lemah dan diiringi tangis anak-anak ke Salatiga lagi untuk perawatan intensif, namun ternyata Alloh berkehendak lain, penyakit yang diderita istriku semakin berat sehingga perlu obat khusus yang di datangkan dari Rusia ( nasehat Pak Tatang) yang harganya sangat-sangat mahal menurut ukuran saya.

Sepanjang jalan kami saling memohon kesembuhan dan saling menguatkan hati untuk menjalani peran sebagai sepasang hamba yang lemah. Hal inipun tidak membawa perubahan baik, tetapi kondisi istriku semakin lemah dan terus melemah.
Dalam keadaan sangat lemah, akhirnya istriku dibawa Dr. Erni dan P. Tatang ke RS. Yarsis Surakarta untuk penanganan medis.


Mereka setelah menyerahkan ke pihak rumah sakit, juga menyempatkan meminta maaf kepada keluarga kami atas perawatan yang belum berhasil di Kliniknya.

Selama 2 minggu di RS Yarsis, istriku sudah nampak semakin sehat, ingatannya juga menguat, komunikasi lancar, makan lahap dan saya optimis pasti cepat atau lambat akan sembuh.

Kurang sehari menjelang pulang, Dr yang menangani salah memberikan resep, sehingga istriku mengalami alergi atau keracuan sehingga semua kulit di wajahnya memerah dan bengkak-bengkak sungguh sangat kasihan saya melihatnya.

Karena istriku ingin cepat-cepat pulang bertemu Ilham dan Hudan, maka akhirnya diijinkan juga oleh pihak rumah sakit dengan syarat pulang atas permintaan pasien.
Setelah menikmati suasana bersama keluarga selama 1 minggu, kondisi istriku terus menurun dan keluarga sepakat untuk membawa ke RS. Muwardi Surakarta untuk perawatan intensif hingga sembuh.

Selama perawatan di rumah sakit ini, juga ketemu dokter-dokter dari RS Kasih Ibu Surakarta tempat pertama kali istriku terdeteksi sakit pada otak belahan kiri.


Perjalanan panjang yang melelahkan, sangat menguras pikiran, tenaga maupun harta yang kami kumpulkan sedikit-demi sedikit semua telah diambil oleh yang berhak. Tangis anak-anak yang awalnya masih terdengar keras lama-lama menjadi ikut melemah dan tinggal tetesan-tetesan air mata yang mengisyaratkan salam perpisahan bahwa ibunya sudah akan meninggalkan mereka dan tak mau lagi menemani bermain, memandikan, menyuapi, dan menyusui saat-saat menjelang tidur.
Hadiah ulang tahun anakku Ilham Pradipta Hanasti, Kamis, 20 mei 2009 tepat satu hari menjelang istriku dipanggil, "Adik, ibu minta maaf selalu sakit dan dirawat di rumah sakit, sehingga tidak bisa ngeloni adik, dan memberi adik hadiah ulang tahun besuk kalau ibu sudah sembuh adik mau minta mainan apa ? ibu akan mengantarmu ya ? doakan ibu cepat sembuh, adik sayang ibu kan ? adik sayang mas Hudan kan ? Adik sayang Bapak kan ? maka ibu pesan adik nurut ya sama bapak !

Mungkin ini yang namanya ketajaman mata hati seorang anak yang mengungkapkan kata hati yang penuh kepolosan, yaitu Kata-kata yang tak sengaja terucap dari anakku Hudan Pulung Hanasti, di depan Ibu dan bapaknya ketika awal masuk RS Muwardi Surakarta, " Bapak, Bapak dulu di tinggal mati ibuk-e bapak kelas berapa to ?, " Kelas dua SD mas Hudan, ada apa ? jawabku singkat yang tak kuasa menahan kehampaan hidup selama ini tanpa orang-orang yang kusayangi ,apakah akan terulang lagi ya Alloh ?, benakku berbisik.

Tanpa bekal apapun, kuterima kenyataan bahwa istriku tak mungkin kembali benar-benar sebuah kenyataan hidup yang saya belum siap. Sepanjang perjalanan hidupku telah kehilangan orang-orang baik yang mengerti diriku dan sangat sayang dua kali yaitu di saat -saat aku masih sangat mengharapkan kehadirannya.
Semoga permohonan ampun atas dosa yang kita miliki setiap habis sujud bersama terkabulkan ya Dik,dan bimbinganku selama sakaratul maut dapat tepat mengantarmu menuju jiwa yang tenang juga diridloi

Selamat jalan istriku, terimakasih atas baktimu kepada suami mengantarmu menjadi istri sholikhah dan semoga ikhtiarku, keikhlasanku, rasa sayangku, cita-citaku untuk selalu bersamamu selama itu akan dihadiahkan kita lagi kelak di surga , semoga kita terus bersama dan dipertemukan dalam jannah yang abadi berhias anak-anak kita yang sholeh, ya sayangku, doa kami setiap waktu tetap untukmu , semoga kita kelak memiliki jiwa yang mutmainah dan chusnul chotimah,

ya Alloh, dengarkanlah doa kami,
kabulkanlah doa kami ini ya Alloh, amin.

Kamis, 03 Desember 2009

DI ATAS RODA KU UKIR JALAN PENYEMBUHANMU




SEPANJANG JALAN SENYUMMU SEMPAT MENGHIASI HATIKU


Jalan panjang yang kulalui ternyata tak sepanjang harapanku agar kamu sembuh dan mendampingi hidupku.Sepanjang jalan kamu menahan sakit, sepanjang jalan kamu selalu duduk di sampingku, sepanjang waktu kamu senantiasa menghiburku, sepanjang waktu kamu tulus mengajariku membaca kehidupan, dan sepanjang jalan kita memohon agar selalu bersama dan bersama-sama memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita,namun sekarang kamu telah meninggalkan aku dan anak-anak di tengah-tengah kerinduan seperti ini, Aku sangat mencintaimu istriku,kehadiranmu sebagai peneguh jiwaku menjalani kehidupan masih kubutuhkan,terlebih bagi anak-anak,kehadiranmu sangat dirindukan,Ya Alloh, kuatkanlah saya menjalani proses pendewasaan seperti ini, aku ikhlas...ya Alloh.


Meskipun anak-anak belum bisa mengungkapkan dengan kata-kata, tetapi mereka kini harus menyimpan kerinduan yang dalam sepanjang waktu kepadamu. Harapan agar kamu bisa kembali bersama mereka sering ku dengarkan dalam kata-katannya menjelang tidur.Ya Alloh,Jawaban apa yang tepat untuk mereka tentang keberadaan ibunya ?


Alloh telah pilihkan waktu untuk kami, aku harus menjalani hidup sendiri bersama dua orang anak laki-laki kecil yang sedang tumbuh dan berkembang meniti hidup dengan keikhlasan.Ya Robbi, kuatkanlah imanku,teguhkanlah Dienul Islamku dalam menjalani sisa hidupku, Panjangkanlah usiaku untuk menemani anak-anak menjadi manusia dewasa yang sholeh dan mandiri,jadikanlah mereka sebagai amirul mukminin yang amanah mempunyai ketajaman mata hati dan kejernihan pikiran dalam membawa negeri ini kejalan yang Egkau ridloi,dan Satukanlah kami kembali di dalam surga-Mu yang diselimuti safa'at nabi Muhammad,saw (tauladan-hamba)saat layar kehidupan kami telah Engkau akhiri, amin

POTRET DINAMIKA KEHIDUPAN KELUARGA

  Pantai Klayar dan Ata Luhung Hanasti Cerita tentang air laut tiada batas bagi siapapun. Lukisan tentang keindahan yang tertuang melalui tu...