Jumat, 30 Oktober 2009

PANTASKAH DIRIKU MENGHARAP SURGAMU



ASTAGHFIRULLOH,
Setiap kali ku hadapkan hati dan pikranku kepada-Mu,semakin sulit ku menggapai-Mu. Sujud yang kupanjangkan pun tidak mampu menambah ke-khusu'kanku.Setiap bacaan yang kuucapkan tak mampu lagi menggetarkan jiwaku. Apakah karena dosa-dosaku yang teramat banyak telah menutup semua pintu hatiku, hingga seperti ini, Ya Robbi...

TANGAN-TANGAN KECIL PENGHAPUS DOSAKU
Terimakasih anak-anakku atas doa yang kalian panjatkan setiap waktu untuk bapak.Mengapa engkau berdoa begitu lugas seperti itu anak-anakku ? Harapan apa yang kalian mohonkan kepada Alloh untuk bapak ? Mengapa kalian pilih bahasa kejujuran yang penuh kesederhanaan sewaktu memohon keridhloan Alloh untuk bapak ? Apakah orang seperti bapak ini sangat berarti bagi kalian ? Maafkan bapak ya Nak, Bapak belum bisa sepenuh hati menjagamu, membimbingmu, menemanimu setiap waktu. Bapak terlalu menuruti keinginan hati dan jalan pikiran sendiri yang tidak pasti hingga sering melupakan kalian.Meskipun ku setiap waktu ada di samping kalian, apakah kehadiranku selalu melekat di hati kalian ? Jika memang Alloh berkenan sejujurnya Bapak ingin seperti yang kamu doakan, tetapi anak-anakku mengertilah bapak hanyalah hamba yang lemah,namun bapak ingin sepasang tangan-tangan kecil kalian menyelamatkan bapak ketika kembali kelak , amin

Kamis, 22 Oktober 2009

TERLALU PAGI UNTUK MENGERTI


Anak-anakku,
Malam ini tak kuasa Bapak menahan rasa iba yang begitu dalam terhadap kalian. Nasihat Bapak agar kalian tumbuh menjadi manusia dewasa, belum sepenuhnya kalian mengerti. Terkadang sering Bapak memaksakan kehendak pada kalian walaupun Bapak juga menyadari hal itu kurang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan kalian.Hal itu bapak lakuakan karena keterbatasan dan kemampuan Bapak dalam membagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk bekerja dan momong kalian.

Peranan yang bapak jalani sekarang sudah berubah, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks semua Bapak lakukan sendiri dengan ikhlas. Maafkanlah Bapak ya Le, yang sering membatasi waktu main kalian, canda-tawa kalian, waktu belajar,waktu tidur dan bangun pagi kalian yang terkesan sangat mengatur. Bapak mempunyai maksud agar penerapan kebiasaan tersebut tertanam dalam di benak kalian sehingga membuat kalian jadi anak-anak yang semakin mandiri dan cepat dewasa.Semua ikhtiar yang Bapak usahakan sepenuh hati bertujuan agar baik bagi masa depan kalian, akan tetapi usia kalian masih sangat muda, sehingga antara keinginan Bapak dan kalian sering tidak sesuai. Maafkan hamba ya Robbi....

Selasa, 20 Oktober 2009

FISIKA MENGAJARIKU SEMAKIN SUJUD



Adakah kontribusi fisika terhadap keimanan kita ?
Perasaan sepertinya menyatakan bahwa ilmu fisika yang kita pelajari relatif cukup baik, tetapi itu belum sepenuhnya benar. Sesunggunya, konsep-konsep fisika itu berdiri di atas berbagai disiplin ilmu yang super kompleks baik secara teori, bukti empiris, dan bukti matematis. Itulah sebabnya mengapa muncul miskonsepsi tersebut hampir di setiap orang yang menekuni ilmu fisika maupun pembaca pasif.

Konsep fisika memerlukan alur pemikiran yang logis, realistis artinya dapat diuji kebenarannya secara empiris. Pemodelan atau miniatur suatu peristiwa yang diambil dalam melakukan eksperimen disyaratkan mendekati fenomena yang sebenarnya tetapi hal ini sangatlah sulit dan jauh dari sempurna. Pendekatan, pengabaian sesuatu yang sulit serta manipulasi matematis sangat diperlukan untuk membangun suatu konsep.

Kenyataan sehari-hari, beberapa fenomena yang kita hadapi sering berbeda dengan konsep fisika yang telah dibukukan, maka memusingkan bukan ?. Oleh karena itu cukup beralasan jika banyak siswa, guru dan dosen sekalipun mengalami miskonsep dalam memahami fisika.Itulah saudaraku,ini suatu pengakuan bahwa kita memang makhluk yang lemah,dan sekaligus membuktikan keteraturan fenomena alam bukanlah suatu kesengajaan, tetapi di design oleh Zat Yang Maha Sempurna.

Konsekuensinya,tunduk dan sujud adalah jawaban yang tepat untuk menyikapinya, dan tidak ada alasan sedikitpun kita untuk sombong dengan berbagai cara.

Minggu, 18 Oktober 2009

KISAHKU TERULANG KEMBALI



Ketika usiaku masih terlalu pagi, teramat sering Kau gendong aku dengan selendang kecil yang terikat erat pada pundakmu yang kokoh. Senandung kecil kau dendangkan untuk mengantar tidurku manakala aku rewel.Tangan kecilku kau bimbing agar selalu melangkah di jalan yang Alloh ridhoi.

Bahagia sekali rasanya saat itu. Kedua orang tuaku mengasihiku tanpa rasa terpaksa. Namun di tengah-tengah kebahagiaanku, ibuku begitu cepat meninggalkanku untuk selamanya karena sakit.

Perjalanan pengobatan di beberapa rumah sakit:Bethesda-Yogyakarta, Mangkulayan-Yogyakarta, dan akhirnya di bawa berobat ke kota Bandung tempat ibuku dibesarkan tepatnya di rumah sakit Dustira-Bandung, hingga akhirnya pamitan yang terakhir denganku yang sempat kuingat," Le, Ibu sepertinya gak sempat melihatmu bahagia nanti, Ibu rasanya akan kembali ke Alloh,maafkan Ibu ya,Le, sekolahe sing bener gak boleh putus tengah jalan ya, cah bagus, dan hembusan nafas ibu saat sakharatul maut aku sempat mengantarkannya walau dengan bahasa anak yang tidak jelas. Selamat jalan ibu, semoga khusnul khotimah, amin.

Sepeninggal ibuku, kaki-kaki kecilku semakin lemah menapak hamparan kehidupan yang berliku dan sulit ku lewati. Usiaku baru 7 tahun saat itu, namun begitu jelas ingatanku akan segala kebaikan, disiplin,nasehat dan bahkan marahnya seorang ibu kandung pada diriku saat membuat kekhilafan.

Aku dibesarkan dalam kasih sayang seorang bapak yang sangat sabar dan tulus menyayangiku. Keputusan bapak saya untuk tidak menikah lagi semakin yakin bapak sangat mencintai ibu dan saya. Hatiku terharu, akan kesabaran bapak selama ini dan belum tergantikan oleh kebaikan baktiku padanya sampai seusia ini. Maaf ya pak.....ampuni kesalahan saya! Engkau telah mengajarkan tidak suka marah,jujur dalam hal sekecil apapun, bertegur sapa lembut dan tak membuat sakit hati sesama, suka bekerja keras, dan suka mengalah dalam hal apapun ternyata menyimpan pelajaran yang berharga bagiku.

Engkau panutan jiwaku, belum pernah engkau menyentuh badan dan hatiku dengan kasar apalagi sengaja menyakiti hatiku, namun engkau lebih memilih lembut dan hangat dalam menasehatiku ketika diriku melakukan kesalahan yang cukup banyak.Sekali lagi Pak, maafkan aku yang belum bisa melakukan seperti yang bapak contohkan selama ini.
Melihat keringat yang bapak kucurkan setiap bekerja untuk kuliahku,cukup bagiku sebagai nasehat tersirat yang harus ku ganti dengan bertanggung jawab dalam menjalani hidup ini.

Ya Robbi,kejadian yang serupa terulang kembali pada anak-anakku ( Ilham dan Pulung ), ditinggalkan seorang ibu yang sangat menyayangi tanpa batas, dalam keadaan yang lemah dan haus kasih sayang seperti ini. Sabarlah anak-anakku, bapak juga pernah mengalami seperti kalian, maka mari kita saling berbagi meskipun kalian masih kecil-kecil, tapi bapak sangat ingin membahagiakan kalian hingga nanti. Doakan bapak panjang usia ya, agar mampu menemani kalian bermain, bercanda bersama, menasehati dan mencari nafkah yang halal untuk kalian. Tumbuhlah menjadi manusia yang dewasa yang sempurna meskipun hanya dengan Bapak,

Ingat pesan ibu sebelum meninggalkan kita bukan ? Harapan ibu Satiti dan Bapak selama ini, Kalian harus selalu mendoakan kedua orang tuamu, sebagai anak sholeh yang berbakti kepada kedua orang tua yang berjasa dalam hidup kalian. Selamat menjalani kehidupan ini, Bapak selalu berdoa untuk kebaikan kalian, amin.
Selama seminggu semenjak kepergiannya, jiwaku semakin terhimpit kerinduan akan almarhumah yang selalu menemani dalam suka dan duka. Namun semua kusembunyikan di depan anak-anak dan semua orang, Ku hanya tumpahkan seluruh isi hatiku, dan semua beban pikiranku saat kubersujud di tengah malam,

Hari-hari Ku isi dengan kesendirian berteman dua buah hati kami. Tetapi tetap saja terasa ada yang hilang dalam hidupku.Ketika suasana hati penuh beban hidup dan ingin mencurahkan semuanya, selalu tersumbat dan terhenti karena tak ada tempat berbagi lagi.

Alloh rupanya menggerakkan hati hambanya, yang lembut,manis dan menyejukkan jiwa. Kelebihan-kelebihannya dalam konsep sederhana menyikapi kenyataan hidup sangat menarik. Hamba yang tergerak hatinya, kelembutan sikapmu, santunmu dalam bertutur kata,pintar dalam memainkan suasana hati, telah mampu menumbuhkan sikap hidup yang hampir hilang menjadi lebih optimis kembali menjalani hidup yang tersisa bersama anak-anak. Terimakasih sekali.

Sabtu, 10 Oktober 2009

GELOMBANG DALAM LAUT YANG GELAP


ALAM DICIPTAKAN DENGAN DESIGN YANG MAHA SEMPURNA

Kegelapan dan Gelombang di Kedalaman Laut
Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur'an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra....
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (Al Qur'an, 24:40)

Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans:

Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27)

Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.

Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan "gelap gulita di lautan yang dalam" digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Al Qur’an, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.

Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An Nuur "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan…" mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Al Qur’an yang lain.

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang "terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda." Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu. (Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc., s. 205)

Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur'an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah.

"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (Al Qur'an, 24:40)

Harun Yahya

MENGAPA MEREKA BINASA


MENGAPA KITA SUKA MENGULANGI KESALAHAN YANG SAMA ?

Pompei, Mengulang Sejarah Kaum Luth
Lava gunung Vesuvius menghapuskan keseluruhan kota tersebut dari peta bumi dalam waktu sekejap. Yang paling menarik dari peristiwa ini adalah tak seorang pun mampu meloloskan diri dari keganasan letusan Vesuvius. Hampir bisa dipastikan bahwa para penduduk yang ada di kota tersebut tidak mengetahui terjadinya bencana yang sangat sekejap tersebut, wajah mereka terlihat berseri-seri....
Alqur'an mengisahkan kepada kita bahwa tidak ada perubahan dalam hukum Allah (sunnatullah):

Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah; sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah mereka kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran), karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu” (QS. Al-Faathir, 35:42-43).

Begitulah, “…sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah…”. Siapapun yang menentang hukum Allah dan berusaha melawan-Nya akan terkena sunatullah yang sama. Pompei, yang merupakan simbol dari degradasi akhlaq yang dialami kekaisaran Romawi, adalah pusat perzinaan dan homoseks. Nasib Pompei mirip dengan kaum Nabi Luth. Kehancuran Pompei terjadi melalui letusan gunung berapi Vesuvius.

Gunung Vesuvius adalah simbol negara Italia, khususnya kota Naples. Gunung yang telah membisu sejak dua ribu tahun yang lalu itu juga dinamai “The Mountain of Warning” (Gunung Peringatan). Tentunya pemberian nama ini bukanlah tanpa sebab. Adzab yang menimpa penduduk Sodom dan Gommorah, yakni kaum Nabi Luth as, sangatlah mirip dengan bencana yang menghancurkan kota Pompeii.

Di sebelah kanan gunung Vesuvius terletak kota Naples, sedangkan kota Pompei berada di sebelah timur gunung tersebut. Lava dan debu dari letusan maha dasyat gunung tersebut yang terjadi dua milenia yang lalu membumihanguskan penduduk kota. Malapetaka itu terjadi dalam waktu yang sangat mendadak sehingga menimpa segala sesuatu yang ada di kota termasuk segala aktifitas sehari-hari yang tengah berlangsung. Aktifitas yang dilakukan penduduk dan segala peninggalan yang ada ketika bencana terjadi kini masih tertinggal persis sama seperti ketika bencana tersebut terjadi dua ribu tahun yang lalu, seolah-olah waktu tidak bergeser dari tempatnya.

Pemusnahan Pompei dari muka bumi oleh bencana yang demikian dasyat ini tentunya bukan tanpa maksud. Catatan sejarah menunjukkan bahwa kota tersebut ternyata merupakan pusat kemaksiatan dan kemungkaran. Kota tersebut dipenuhi oleh meningkatnya jumlah lokasi perzinahan atau prostitusi. Saking banyaknya hingga jumlah rumah-rumah pelacuran tidak diketahui. Organ-organ kemaluan pria dengan ukurannya yang asli digantung di pintu tempat-tempat pelacuran tersebut. Menurut tradisi ini, yang berakar pada kepercayaan Mithraic, organ-organ seksual dan hubungan seksual sepatutnya tidaklah tabu dan dilakukan di tempat tersembunyi; akan tetapi hendaknya dipertontonkan secara terbuka.

Lava gunung Vesuvius menghapuskan keseluruhan kota tersebut dari peta bumi dalam waktu sekejap. Yang paling menarik dari peristiwa ini adalah tak seorang pun mampu meloloskan diri dari keganasan letusan Vesuvius. Hampir bisa dipastikan bahwa para penduduk yang ada di kota tersebut tidak mengetahui terjadinya bencana yang sangat sekejap tersebut, wajah mereka terlihat berseri-seri. Jasad dari satu keluarga yang sedang asyik menyantap makanan terawetkan pada detik tersebut. Banyak sekali pasangan-pasangan yang tubuhnya terawetkan berada pada posisi sedang melakukan persetubuhan. Yang paling mengagetkan adalah terdapat sejumlah pasangan yang berkelamin sama, dengan kata lain mereka melakukan hubungan seks sesama jenis (homoseks). Ada pula pasangan-pasangan pria dan wanita yang masih ABG. Hasil penggalian fosil juga menemukan sejumlah mayat yang terawetkan dengan raut muka yang masih utuh. Secara umum, raut-raut muka mereka menunjukkan ekspresi keterkejutan, seolah bencana yang terjadi datang secara tiba-tiba dalam sekejab.

Dalam konteks ini, terdapat aspek dari bencana tersebut yang sangat sulit untuk dimengerti. Bagaimana bisa terjadi ribuan manusia tertimpa maut tanpa melihat dan mendengar sesuatu apapun?

Aspek ini menunjukkan bahwa penghancuran Pompei mirip dengan peristiwa-peristiwa adzab yang dikisahkan dalam Alqur'an, sebab Alqur'an secara khusus mengisyaratkan “pemusnahan secara tiba-tiba” ketika mengisahkan peristiwa yang demikian ini. Misalnya, “penduduk suatu negeri” sebagaimana disebut dalam surat Yaasiin ayat 13 musnah bersama-sama secara keseluruhan dalam waktu sekejap. Keadaan ini diceritakan sebagaimana berikut:

Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.” (QS. Yaasiin, 36:29)

Di surat Al-Qamar ayat 31, pemusnahan dalam waktu yang singkat kembali disebut ketika kehancuran kaum Tsamud dikisahkan:

“Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang.”

Kematian masal penduduk kota Pompei terjadi dalam waktu yang sangat singkat persis sebagaimana adzab yang dikisahkan dalam kedua ayat di atas.

Kendatipun semua peringatan ini, tidak banyak yang berubah di wilayah di mana Pompei dulunya pernah ada. Distrik-distrik Naples tempat segala kemaksiatan tersebar luas tidaklah jauh berbeda dengan distrik-distrik bejat di Pompei. Pulau Capri adalah tempat di mana para kaum homoseksual dan nudis (orang-orang yang hidup telanjang tanpa busana) tinggal. Pulau Capri diiklankan sebagai “surga kaum homoseks” di industri wisata. Tidak hanya di pulau Capri dan di Italia, bahkan hampir di seantero dunia, kerusakan moral tengah terjadi dan sayangnya mereka tetap saja tidak mau mengambil pelajaran dari pengalaman pahit yang dialami kaum-kaum terdahulu.

Harun Yahya

Rabu, 07 Oktober 2009

MENGUKUR KEKUATAN GEMPA ( teori )


CARA MENGHITUNG KEKUATAN GEMPA :

Intensitas sebuah gempa biasanya diukur dengan sekala intensitas Mercalli. Intensitas ini terdiri dari angka I sampai dengan X dengan akselerasi dan fenomena yang berbeda-beda pada setiap tingkatan intensitasnya.

Intensitas I (1) akselerasi dalam cm/det2 adalah < 1 dengan fenomena hanya dapat dirasakan oleh seismograf. Intensitas II (2) dengan akselerasi 1-2 cm/det2 dapat dirasakan hanya dalam kondisi yang sangat baik, intensitas III (3) akselerasi 2-3 cm/det2 mirip getaran angkutan, beberapa orang dapat merasakannya, intensitas IV akselerasi 3-6 cm/det2 mirip getaran jalan raya yang berat.

Intensitas V dengan akselerasi 6-15 cm/det2, umumnya dapat dirasakan, benda yang tergantung bergoyang, intensitas VI dengan akselerasi 15-30 cm/det2 reaksi yang mengejutkan, benda-benda terjadi, pohon bergeser, intensitas VII akselerasinya dengan 30-60 cm/det2 banyak bangunan rusak ringan muncul gelombang di air, akselerasi VIII dengan 60-160 cm/det2 panik dan bangunan yang rapuh akan mengalami kerusakan.

Intensitas IX dengan akselerasi 160-300 cm/det2 banyak bangunan rusak parah, intensitas X dengan akselerasi 300-600 banyak bangunan rubuh dan pergeseran tanah. Intensitas XI dengan akselerasi 600-1500 umumnya bangunan runtuh dan intensitas XII dengan akselerasi 1500 cm/det2 batuan terbelah, perubahan permukaan tanah, terdapat berbagai kerjadian pergeseran tanah.

Magnitudo (Skala Richter )

Magnitudo gempa bumi dihitung dengan menggunakan rumus : m = 1,3 + 0,6 Io. Dalam rumus ini, m = magintudo, Io adalah intensitas yang didasarkan pada skala Mercalli. Sebagai contoh, jika Anda memiliki gempa bumi dengan intensitas XII (12), maka magnitudonya adalah m = 1,3 + 0,6 x 12 = 8,5 Skala Richter.

Cara kedua menghitung magnitudo adalah dengan menggunakan rumus berikut: m = 2,2 +1,8 log ao. Dalam rumus ini m adalah magintudo dan "ao" adalah akselerasi dalam cm/det2. Sebagai contoh, jika kita memiliki gempa bumi dengan akselerasi 1400 cm/det2, magnitudonya adalah m = 2,2 + 1,8 x log 1400 = 7,8.

Bagaimana dengan energi yang dilepaskan? Jika kita sudah berhasil menentukan besaran magnitudo, kita dapat menghitung besaran energi yang terbuang. Untuk menghitung energi E, kita menggunakan rumus: log E = 11,4 + 1, 5m. Sebagai contoh, jika Anda menghitung kekuatan gempa sekitar 7,6, maka rumusnya adalah: Log E= 11,4 +1,5 x 7,6 = 22. Ini adalah nilai dari logaritma energi.

Cara kedua untuk menghitung besaran energi adalah dengan menggunakan rumus log E = 16,4 + 1,5 log A / T) + 2,5 log D . Formula A ini memiliki amplitudo yang lebih baik daripada yang lain. misalnya menyebut bahwa gelombang permukaan menunjukkan akselerasi microns (1/1000 mm); T adalah periode gelombang dalam detik. D adalah jarak episentrum dalam derajat.

Untuk mencari D , digunakan rumus : D=Ec/110.6 yaitu jarak dari Anda berada ke episentrum (dalam km). Sebagai contoh, jika amplitude A adalah 1070 microns, T adalah 20 detik dan D adalah 115?; Anda akan menemukan log E = 16,4 + 1,5 x log (1070 / 20) + 2,5 x log 115 = 24. Dengan inv log 24 Anda akan dapat menghitung energi yang dilepas adalah 1,4 x 1024 J.

Bagaimana, Pusing ya ? maafkan gurumu ini, karena sering menyiksamu dengan pelajaran dan soal yang lucu-lucu ya !

Senin, 05 Oktober 2009

AGAR SHOLATKU BERMAKNA


Apakah setiap gerakan sholatku telah ku sadari maknanya ?

A. Takbir
Takbiratul Ihram ---> ALLAAHU AKBAR (Allaah Maha Besar)
Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila.
(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang).

Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin.
(Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)

Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil 'aalamiin.
(Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam).

Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin.
(Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)
Adapun Rasulullaah ketika membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali. Bahkan Ibn Qayyim Al-Jauziyyah sampai menuliskan makna iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin, dalam satu kitabnya yang berjudul Madarijus Saalikin, dimana beliau bercerita ketika di suatu kota ia menderita sakit, maka ia membacanya per ayat dengan sungguh-sungguh, dan ia rasakan bahwa setiap selesai satu ayat dibacanya, terasa berguguran sakit yang dirasakannya. Subhaanallaah.

Mari kita hafalkan terlebih dahulu arti setiap ayatnya sebelum kita memaknainya.

Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim)
(Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang)

Alhamdulillaah, Rabbil 'aalamiin
(Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta 'alam)

Arrahmaan, Arrahiim
(Maha Pengasih, Maha Penyayang)

Maaliki, yaumiddiin
(Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)

Iyyaaka, na'budu, wa iyyaaka, nasta'iin
(KepadaMulah, kami menyembah, dan kepadaMulah, kami mohon pertolongan)

Ihdina, asshiraathal, mustaqiim ---> berharaplah dengan penuh harap ketika membacanya.
(Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus)

Shiraath, alladziina, an'am, ta 'alayhim
(Jalan, yang, telah Engkau beri ni'mat, kepada mereka)

Ghayril maghduubi 'alaihim, wa laddhaaaalliiin.
(Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat)
Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur'an.

B. Ruku'
Lalu ruku', dimana ketika ruku' ini beliau mengucapkan bermacam-macam dzikir dan do'a. Kadangkala beliau mengucapkan yang ini dan kadangkala mengucapkan yang itu :

1. Subhaana, rabbiyal, 'adzhiimi.
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
---> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali.
(Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani)
---> kadangkala juga beliau membacanya berulang-ulang lebih banyak dari tiga kali, dan sesekali beliau
berlebihan dalam mengulanginya ketika shalat lail (malam), sehingga lama ruku'nya hampir mendekati
lama berdirinya.

2. Subbuuhun, qudduus, rabbul malaaikati, warruuh.
(Maha Suci Engkau ya Allaah, Pemberi berkah, Tuhan malaikat, dan ruh) --> Riwayat Muslim

3. Allaahumma, laka raka'at, wa aamantu, wa laka aslamtu,
(Yaa Allaah, kepadaMu, kuserahkan ruku'ku, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku Islam (menyerahkan diri).)
anta rabbiiy, khasa'a laka sam'iiy, wa bashariy, wa mukhyii, wa 'adzhomii, wa fii riwaayah
(Engkau Tuhanku, KepadaMulah pendengaran, penglihatan, otak, tulang, dan syarafku tunduk)
wa mastaqallat bihi, qadamii, lillaah, rabbil 'aalamiin.
(Dan apa yang dibawa kakiku, kuserahkan, kepada Allaah, Tuhan semesta alam)
(HR. Ad-Dharuquthni)
Memperpanjang Ruku'
Diriwayatkan bahwa : "Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam, menjadikan ruku'nya, dan bangkitnya dari ruku', sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya."
(Hadits Shahih Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)

C. I'tidal
Rasululullaah Sallaahu 'alayhi wa sallaam mengangkat punggungnya dari ruku' sambil mengucapkan,
"Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya".
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)

Maka ketika kita i'tidal atau bangkit dari ruku, sambil mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, maka kita mengucapkan :

Sami'allaahu, li, man, hamida, hu
(Mudah-mudahan mendengar Allah, kepada, sesiapa yang, memuji, Nya)
"Sesungguhnya imam itu dijadikan hanya untuk diikuti. Oleh karena itu, apabila ia mengucapkan "sami'allaahu liman hamidah", maka ucapkanlah "rabbanaa lakal hamdu", niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya saw., "Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya".
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)

Maka mari kita baca :
Rabbanaa, lakal, hamdu
(Yaa Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)

Kadangkala lafadzh diatas beliau tambahkan seperti :
mil assamaawaati, wa mil al ardhi, wa mil a maa shikta, min shai in, ba'du
(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya)
Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu 'Uwanah)

D. Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do'a-do'a sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam.

1. Subhaana, rabbiyal, a'laa
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur)
Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu.

2. Subhaana, rabbiyal, a'laa, wa, bihamdi, hi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya)

3. Subbuuhun, qudduusun, rabbul malaaikati, warruuh
(Maha Suci, Pemberi Berkat, Tuhan malaikat, dan ruh)

E. Duduk antara dua Sujud
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita berdo'a sepertinya do'anya Rasulullaah, dan bacalah do'a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah Subhaana wa Ta'ala.

Di dalam duduk ini, Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam mengucapkan :
Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, wahdinii, wa 'aafinii, warzuqnii
(Ya Allaah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku)

Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim).

F. Duduk At-Tasyaahud Awal
1. Dari sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah.
Ibn Mas'ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepadaku : ---> (Mari dihafalkan setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk)
Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat. Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan.
Assalaamu 'alayka * , ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu *, wahai Nabi, dan beserta rahmat Allaah, dan berkatNya.
Assalaamu 'alaynaa, wa 'alaa, 'ibaadillaahisshaalihiiin. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh. Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah. Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allaah.
Wa asyhadu, anna muhammadan, 'abduhu, wa rasuluhu. Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya.

* Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan :
Assalaamu 'alannabiy. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi.
2. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu 'Uwanah, Asy-Syafi'i, dan An-Nasa'i.
Dari Ibnu 'Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepada kami. Beliau mengucapkan :
Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah. Assalaamu 'alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alayna wa 'alaa 'ibaadillaahisshaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah. (dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, 'abduhu, warasuuluh) --> Artinya sama dengan yang diatas, insha Allaah.

G. Bacaan shalawat Nabi di akhir shalat
Rasulullaah saw. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari'atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya.

Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum di kita, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.

Allaahumma, shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa, aali muhammad.
Ya Allaah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad

Kamaa, shallayta, 'alaa ibrahiim, wa 'alaa, aali ibraahiim.
Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim.

Innaka, hamiidummajiid.
Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Allaahumma, baarik, 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad.
Ya Allaah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad

Kamaa, baarakta, 'ala ibraahiim, wa 'alaa, aali ibraahiiim.
Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim.

Innaka, hamiidummajiid.
Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

H. Cara Mengucapkan Salam
Mari kita simak hadits berikut, yang diriwayatkan oleh Abu Daud, An-Nasa'i, dan Tirmidzi serta dishahihkan olehnya.

"Rasulullaah saw. mengucapkan salam ke sebelah kanannya : Assalaamu 'alaykum warahmatullaahi wa barakaatuh (Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya), sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu 'alaykum warahmatullaah (Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri."

Perhatikanlah, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih banyak daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua).

Atau dalam riwayat lain, ketika salam yang pertama beliau mengucapkan : Assalaamu 'alaykum warahmatullaah, dan pada salam yang kedua beliau mengucapkan : Assalaamu 'alaykum.

Alhamdulillaah, Maha Benar Allaah atas segala FirmanNya. Maka semoga kesebelas artikel ini menjadikan jalan kemudahan bagi kita di dalam usaha kita berusaha khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan, sehingga benar-benar memiliki ruh dan nilai yang sulit bagi kita untuk menuangkannya dalam kata-kata, karena begitu nikmatnya shalat itu.

Bagaimana,proses sholat kita sudah kita sadari belum ? Pak Hana juga sedang belajar dan ingin terus saja menjadi murid dalam hidupku

AKU CANTIK ALAMI


KONSEP WANITA CANTIK MENURUT FISIKA


Cara mudah dan murah untuk membuat wanita cantik, meskipun secara fisik mereka kurang menarik. Katanya,cantik bukan masalah fisik semata.


1. Kecantikan wanita ada dalam iman taqwanya yang menyejukkan mata kaum adam

Seorang wanita yang menghiasi jasmaninya dengan iman dan taqwa akan memancarkan cahaya surga. Dengan kepatuhannya menjalankan ibadah, ia akan mempesona. Yang kuasa akan memberikannya kecantikan abadi, magnet alami. Tak perlu kosmetik, parfum atau penampilan berlebih, kaum adam akan tertarik padanya.


2. Kecantikan wanita ada pada kehangatan sikapnya yang mampu menggetarkan sensifitas dan kecintaan pria

Secara umum kaum adam memang responsif terhadap wanita yang bagus fisiknya. Tapi ketertarikan itu tak kekal, bisa membuat pria bosan. Kehangatan kasih sayang dan cinta kasih yang tuluslah yang akan membuat sang pria nyaman berada di sisinya. Tak bisa melupakannya.


3. Kecantikan wanita ada pada kelembutan sikapnya

Kelembutan bukan berarti lembek dan manja. Wanita dari suku manapun bisa tetap lembut, pada pasangannya, pada anak-anaknya asalkan ia mau berusaha lembut.


4. Kecantikan wanita berada dalam pandangannya yang teduh dan suaranya yang hangat.

Walau mata tak seindah bintang kejora, setiap wanita bisa memiliki mata embun, teduh, sejuk, tak gampang emosi, menyikapi tingkah laku sekitarnya secara bijak. Ia selau berprasangka baik. Perkatannya bukan pisau yang menikam. Perkataannya ibarat tungku yang menyalakan semangat di dada setiap orang, bukan kata sia-sia yang terucap dari bibirnya


5. Kecantikan wanita berada dalam senyumannya yang menambah kecantikannya dan membuat gembira hati orang yang melihatnya

Senyum adalah sedekah. Murah senyum tanpa bermaksud menggoda akan menambah wajah indah. Meskipun berwajah rupawan, tapi jika malas tersenyum, hanya aura negatif yang akan ditangkap oleh orang-orang di sekitarnya


6. Kecantikan wanita berada pada intelektualitasnya

Ukuran intelektual bukan pada gelar sarjananya atau di mana ia pernah belajar. Kehidupan adalah sekolah yang tak pernah tamat sebelum ajal menjelang. Tak ada sekolah untuk menjadi istri yang baik. Tak ada universitas yang melahirkan ibu yang baik. Ruang dan waktulah yang akan menempa wanita mejadi istri dan ibu yang baik.


7. Kecantikan wanita berada pada seberapa jauh pengetahuannya akan tanggung jawabnya terhadap keluarga, rumah, anak-anak , masyarakat dan umat manusia

Wanita adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Seberapa jauh pengetahuan seorang wanita akan terlihat dari tingkah laku keluarganya. Ia selalu berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi sekitarnya. Mengambil peran penting dalam rangka memperbaiki lingkungan. Lihatlah laki-laki sukses di jagat raya, di balik kesuksesannya, pasti ada wanita tangguh yang menemani. Pendukung nomor satu, tempat kembali saat sang pahlawan ketika lelah berjuang.


8. Kecantikan wanita berada pada kemampuan dan keinginannya untuk memberi.

Orang bisa miskin harta, tapi ia bisa kaya hati. Selalu memberi, tanpa mengharap imbalan yang berarti. Ia senang ketika orang lain senang. Ia sedih ketika orang lain sedih. Kemurahan hatinya membuat wajahnya bersinar. Membuat ia selalu dirindukan setiap orang, meskipun sosoknya biasa-biasa saja. Mungkin masih banyak kecantikan lain yang tercecer. Tapi dengan kecantikan-kecantikan ini, wanita manapun bisa tampil mempesona. Mudah caranya, dan murah biayanya bukan ? Satu hal yang paling penting, kecantikan-kecantikan ini sifatnya abadi. Akan dikenang meskipun si-wanita telah tiada. Tidak seperti kecantikan lahiriah yang sementara dan terbalut make up yang mahal harganya sekalipun bahkan setelah tua, ketika senja menyapa, ia tak menarik lagi.

Sumber: "Ya Ma'syaru Ar-Rijaal, Rifqan bin An-nisaa
oleh Dr. Najah Ahmad Azh Zhihar

Jumat, 02 Oktober 2009

SUKSES UAN ATAU PAKET-C


JANGAN TAKUT UN-FISIKA-2010

Kalian sudah saya persiapkan, sedini mungkin untuk menyambutnya, apalagi dengan soal-soal seperti tertulis di bawah ini telah Pak Hana kirimkan kepada kalian semuanya,jauh-jauh hari sebelumnya melalui E-MAIL yang kalian miliki, pasti persiapan akan lebih baik.

TUGAS PENTING :
kerjakanlah tiap paket soal latihan tersebut secara berkelompok 4,5,atau 6 siswa pada kelas kalian masing-masing, dalam kertas folio di tulis tangan dan dikumpulkan yang asli ke Pak Hana, dan Foto Copy-annya untuk kalian. Materi semi-konduktor jangan dikerjakan, karena tidak termuat dalam kurikulum sekarang. Ok, saya tunggu secepatnya, jika ada kesulitan Pak Hana siap membantu menyelesaikannya, insya Alloh,

POTRET SOAL-SOAL UN-FISIKA TAHUN LALU
1.fisika-1990
2.fisika-1991
3.fisika-1992
4.fisika-1993
5.fisika-1994
6.fisika-1995
7.fisika-1996
8.fisika-1997
9.fisika-1998
10.fisika-1999
11.fisika-2000
12.fisika-2001
13.fisika-2002
14.fisika-2003
15.fisika-2004
16.fisika-2005


Untuk menambah persiapan diri, kerjakanlah juga:
a.kumpulan-soal-mekanika
b.Paket soal-prediksi un-fisika
c.kumpulan-soal-fisika-modern


Jika belum jelas,kirimlah email ke: sihanasmansa@gmail.com

KITA HARUS LULUS UN-2010

POTRET DINAMIKA KEHIDUPAN KELUARGA

  Pantai Klayar dan Ata Luhung Hanasti Cerita tentang air laut tiada batas bagi siapapun. Lukisan tentang keindahan yang tertuang melalui tu...