Jumat, 20 Februari 2015

SEBENING EMBUN PAGI

SETULUS PERASAAN
Embun, penuh makna
Embun, diam bersahaja
Embun, dirindukan semua
Embun, melepas malam, menyambut pagi
Embun, tersenyum indah menyapa mentari
Embun, selalu mensyukuri apa yang terjadi.

RENUNGAN JIWAKU
Lalu siapa kita ? 
Kita bukan yang sempurna
Lalu kita siapa ? 
Embun pagi yang ingin membasuh kaki langit, 
Yang sedang merenungi arti luka luka dan air mata.

Rabu, 18 Februari 2015

DALAM KETERBATASAN, KU GORESKAN WARNA HIDUPKU

 PUISI SENANDUNG HATI


Setiap kata terlahir karena hati, 
Setiap kalimat terukir karena kesungguhan, 
Setiap alenia terajut karena kejujuran
Makna demi makna terungkap perlahan dari dasar keheningan, 
Seperti puisi senandung jiwa yang mengalun penuh keindahan,
Membawa pesan sedalam perasaan, Menyentuh setiap sendi kehidupan,Terpancar seluas cakrawala angan yang tak bertepi namun bisa dirasakan.

Papa sangat menyayangimu, doa suciku selalu ku patrikan dalam setiap langkahmu, kebekuanku sirna setiap kau berlabuh dalam pangkuan jiwaku, tergambar jelas benang angan yang akan kau rajut kelak dalam setiap langkah kaki kecilmu, jadilah Kholifah yang menyejukkan hati sesama, senyumlah kepada setiap jiwa agar hati mereka lapang, agar hidupmu seperti mentari yang selalu ikhlas memberikan yang terbaik kepada setiap hati yang sedang diselimuti kegelapan malam. Selamat berjuang, Kholifahku, Papa dan Mama sangat bahagia karena kehadiranmu. Jangan pernah lupa, berjalanlah dalam kerendahan hati, ketajaman mata hati, dan luaskanlah sudut pandangmu, agar bisa membaca ayat-ayat Allah Swt yang terbentang luas, hingga mampu kau genggam maknanya sebagai pelajaran hidupmu, Semoga Allah senantiasa memberikan mu yang terbaik, amien  !

POTRET DINAMIKA KEHIDUPAN KELUARGA

  Pantai Klayar dan Ata Luhung Hanasti Cerita tentang air laut tiada batas bagi siapapun. Lukisan tentang keindahan yang tertuang melalui tu...