Senin, 05 September 2011

LUAS ANGAN SELEPAS JIWA

NUANSA PAGI KAMI
Kala fajar merambat pelan menyapu cakrawala, kalian telah bangunkan bapak dengan suara khas yang kalian miliki. Suara panggilan lembut mengalun merdu di kedua telingaku hingga menyentuh jiwaku. Jiwaku telah tergetarkan karenanya hingga sadarkan ku bahwa ku harus menghadapkan wajah ini bersama ke dua buah hatiku. Sujud penuh keikhlasan dan penuh pengharapan yang terbaik buat kami senantiasa terlantunkan bersama-sama.

LEMBAR-LEMBAR PUISI


SETELAH MENGHARAP MAGHFIROHNYA

BETAPA TERBUKANYA PIKIRANKU

BAHWA DIRIKU MASIH JAUH DARI SEMPURNA

SEBAGAI HAMBA YANG MASIH BANYAK WARNA

POTRET DINAMIKA KEHIDUPAN KELUARGA

  Pantai Klayar dan Ata Luhung Hanasti Cerita tentang air laut tiada batas bagi siapapun. Lukisan tentang keindahan yang tertuang melalui tu...