Senin, 11 Oktober 2010

PUASAKU TAK SEBENING EMBUN


KADAR IMANKU TERUS MENURUN
Sepenuh jiwa ku jalani hidupku,
terkadang niat tersendat diperjalanan,
menggapai ridho yang agung penuh makna,
namun tanganku terlalu kecil tuk menggapainya,
terlebih lagi sepasang kaki kecil tak kuasa tuk membawaku ke sana.

Waktu maghfiroh-Mu berlalu dalam hidupku,
namun tak ada apresiasi yang menyusup ke dalam kalbuku,
nyala mata hatiku begitu redup,
tak mampu menerobos garis-garis gelap yang kian merapat,
hampa terasa makna perjalanan hidupku,
melangkah dalam kebimbangan yang kuciptakan sendiri.

Ternyata rodaku harus berputar seperti ini,
melintas pelan terseok-seok,
lelah hatiku, capai pikiranku, meluruh asa hidupku,
rasanya sejuta makna hampa menyatu dalam kalbuku saat ini.
Ku teriakkan segala beban jiwaku,
melalui jerit batin jiwaku yang penuh harap,

Kapan Engkau akhiri cobaan hidupku ya Alloh,
hamba ikhlas menjalaninya ya Robbi, namun
ku mohon beriku kesempatan tuk menggapai ampunan-Mu,
bimbinglah hamba menuju pintu-pintu ampunan,
hingga ku kembali dalam peluk-Mu,
dengan jiwa yang khusnul khotimah,
jiwa yang tenang,jiwa yang mutmainah, amien

Berlalu bulan maghfirohku tanpa makna,
titik demi titik hitam terus bertambah,
padahal usiaku kian senja dan terus merapat ke akhir perjalanan,
ya Alloh, dalam ungkapan hatiku,
ku mohon ampunilah segala dosa-dosaku selama ini,
dosa kepada kedua orang tuaku,
dosa kepada anak-anakku,
dosa kepada bapak ibu guruku,
dosa kepada orang-orang yang sakit hati karenaku,
dan semua hamba-Mu yang tak mungkin ku sebut satu per satu,
bahagiakan mereka dengan rahmat-Mu,
sejukan suasana hatinya,
tenangkanlah jiwanya,
sebagai ganti atas perasaan perih karenaku,amien

POTRET DINAMIKA KEHIDUPAN KELUARGA

  Pantai Klayar dan Ata Luhung Hanasti Cerita tentang air laut tiada batas bagi siapapun. Lukisan tentang keindahan yang tertuang melalui tu...