Jumat, 25 Desember 2009

ANDAIKAN BU SATITI MASIH BERSAMAMU



KU INGIN DIRIKU SEBAGAIMANA AIR

Sesungguhnya alam telah mengajarimu dengan sempurna akan berbagai fenomena. Betapa santunnya mentari pagi menyapa setiap makhluk sesama ciptaan-Nya. Mentari beranjak perlahan menikmati lintasannya dengan teratur tanpa ingin menghalangi dan mendahului yang lain.

Begitupun daun-daun yang semalam tertidur dalam keindahan malam mulai menyambut kehadiran mentari dengan rasa optimis serta memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin untuk perjalanan kehidupannya. Tak ada satupun makhluk yang menolak kehadiran mentari yang telah dicipta dengan sempurna,semua menyesuaikan tanpa keterpaksaan, semua berjalan seirama dengan berbagai dinamikanya, keteraturan yang luarbiasa begitu sempurna.

Air mengalir menyapa ramah setiap dinding-dinding sungai, akar-akar pepohonan begitu bersemangat menjulurkan tangan-tangan lembutnya, ikan-ikan melenggok bahagia menyapa kehadirannya, semua seakan tahu bahwa makna terdalam bagi dirinya telah tercipta tanpa sia-sia.

Embun pagi yang terhimpit rindu di ujung pagi terlihat mulai bahagia menatap mentari yang memberikan senyum indahnya dengan tulus, udara pagi yang berbisik lembut padanya semakin menambah keindahan pagi. Burung-burung pun tak ingin melihat embun semakin berduka maka mereka ikut memberikan sapaan yang kaya makna padanya, maka sungguh pelajaran yang tanpa sia-sia bagi kita akan semua itu dan semakin menambah kelengkapan akan makna ciptaan yang telah sempurna.

Gunung-gunung tinggi yang membisu dan berselimut kabut tebal dalam kegelapan malam mulai menampakkan kegagahanya karena sang mentari membawa kehangatan yang tulus untuknya. Begitupun sapaan mentari pada mega-mega yang telah membeku di lagit telah mengukir lazuardi yang begitu indah menghiasi cakrawala pagi.

Mengapa kita manusia tidak belajar kepada mereka, mengapa kita manusia terlalu percaya kepada jalan pikiran kita semata, apakah kesombongan kita masih punya tempat jika kita sangat terbatas dalam segalanya, ku yakin jawab kita sebagai manusia hanya sujud dan sujud sepanjang waktu kita.

POTRET DINAMIKA KEHIDUPAN KELUARGA

  Pantai Klayar dan Ata Luhung Hanasti Cerita tentang air laut tiada batas bagi siapapun. Lukisan tentang keindahan yang tertuang melalui tu...