Senin, 29 Maret 2010

INDERAKU TERBATAS







TEORI RELATIVITAS UMUM
Setiap benda yang berada dalam tempat dan waktu,akan menimbulkan medan di sekitarnya. Ruang di sekitar benda akan melengkung dan membelok sesuai dengan garis-garis medan ini.Aksioma-aksioma tentang: dua garis sejajar tidak akan berpotongan, jarak terpendek antara dua titik adalah garis lurus, jumlah sudut segitiga sama dengan 180 derajad, dan perbandingan keliling lingkaran terhadap garis tengahnya adalah konstan yaitu phi, hanya berarti pada ukuran yang terbatas(lingkup sederhana), namun tidak akan ada maknanya jika digunakan untuk menjelaskan hubungan antar fenomena di alam yang maha luas.

SARJANA SAINS DAN MATEMATIS
Aneh, banyak di jumpai sarjana-sarjana Matematika dan Sains yang telah merasa yakin dengan disiplin ilmunya ketika diminta untuk menjelaskan hubungan yang rumit tentang fenomena alam dengan mengedepankan ilmu yang diperolehnya tanpa keimanan yang tinggi dan kuat. Saya kok merasa takut mengemukakan alasan-alasan mengapa fenomena alam seperti ini. Mungkin karena kedangkalanku, kebodohanku, keterbatasan kemampuan logika dan inderaku lebih menyadarkan diriku untuk memilih tunduk dan sujud kepada-Nya sajalah.

SEDIKIT YANG KU MENGERTI
Setiap benda di alam ini cenderung untuk membelok. Dengan konsep perhitungan massa-jenis akan seluruh benda-benda langit, maka dapat diperkirakan bahwa alam semesta seperti buih sabun yang amat besar yang mengembang terdiri dari 4 dimensi yaitu: dimensi ruang(sumbu-X, sumbu-Y, sumbu-Z),dan dimensi waktu. Melaluiperhitungan, dapat diperkirakan jari-jari alam semesta adalah 35 bilyun tahun cahaya ( 35 bilyun x 12tahun x 365,5hari x 24jam x 60menit x 60detik x 300.000.000 meter/detik). Pokoknya besar sekali !

ALAM SEMESTA SEPERTI BALON
Isi alam dengan bintang-bintang, planet-planet, dan matahari mengalami peledakan terus menerus ke seluruh penjuru dengan satu sama lain saling bergerak menjauhi dengan kecepatan yang sangat tinggi bersama zaman dan semakin dingin lalu akhirnya padam. Unsur-unsur bintang yang lenyap berubah menjadi cahaya yang menyinari ruang angkasa dan akhirnya juga padam.Jika panas dan cahaya sudah tidak ada maka zaman telah berakhir dimana semua benda tidak dapat bergerak karena tanpa energi. Jelaslah sudah bahwa jika ada akhir maka pasti ada permulaan kapan alam ini di ciptakan. Oleh siapa, bagaimana caranya, kapan waktunya, sejuta pertanyaan pasti muncul dan itulah bukti rasa keinginan kita tidak semuanya bisa terjawab. Kita memang hamba yang serba terbatas.

DI BALIK DINDING ALAM SEMESTA
Einstein dengan teori relativitas umumnya telah cukup membuatnya memahami rahasia alam dan fenomenanya, namun sekaligus membuka keruwetan yang lebih kompleks tentang mengapa bisa seperti ini, alam sangat teratur sistem geraknya, dengan desain yang sangat sempurna kompleknya tapi logis untuk dimengerti manusia. Eintein dengan rendah diri akhirnya menyerahkan semua ini kepada ahli failasuf dan ahli agama, dia ingin menonton saja dari jauh dengan perasaan ngeri.Dia juga sadar bahwa, ilmu pengetahuan hanya sanggup menghitung jumlah, mengetahui hubungan antara jumlah-jumlah tersebut kemudian merangkumnya ke dalam persammaan matematis atau rumus saja. Dia juga menambahkan,andaikan dia dapat menemukan rumus yang dapat menjelaskan gerak-gerak benda langit dalam rotasinya pastilah alam ini memang didesain teratur dalam satu sistem yang sempurna dan sinergis.

EINSTEIN-INSPIRASIKU
Menurutku, kajian teori relativistik telah jauh membawa pemahaman keimanan yang cukup tinggi, namun kenapa Einstein sendiri kok tidak mau mengakui bahwa semua ini ada yang mencipta dan mengaturnya, gengsi po ya ? Ku kira tidak perlu melihat skala makro alam semesta ini lebih jauh lagi karena indera kita juga serba terbatas kemampuannya, tapi cukuplah dengan melihat skala mikro sistem diri kita dengan baik, pasti kita akan menemukan kebesaran Tuhan.

POTRET DINAMIKA KEHIDUPAN KELUARGA

  Pantai Klayar dan Ata Luhung Hanasti Cerita tentang air laut tiada batas bagi siapapun. Lukisan tentang keindahan yang tertuang melalui tu...