Senin, 22 Februari 2010

HATI YANG TEDUH





KETENANGAN SANG BUMI
Hujan semalam berebut memandikan bumi namun sang Bumi tetap diam dalam ketenangan yang damai. Kilat tajam menyambar setiap hati hingga menghapus nyali keberanian setiap jiwa manusia, namun sekali lagi Bumi tetap tak tergoyahkan pendiriannya, sang Bumi semakin lembut menerima uluran tangan yang mengharap pertolongan, sang Bumi tetap hangat memeluk setiap anak turun adam tanpa pilih kasih,sang Bumi tetap menyapa lembut tanpa merasa pernah disakiti.

MENTARI TETAP TERSENYUM RAMAH
Awan tak pernah berhenti menutup dengan tirai kegelapan pancaran sang Mentari. Niat tulus sang Mentari hanya satu memberi dan memberi tanpa pernah berharap kembali. Keikhlasan yang begitu dalam di dasar lubuk hati sang Mentari selalu terpancar lewat tangan-tangannya yang lembut, santun, dan menyapa setiap insan yang bertegur sapa dengannya. Sungguh indah sapaan sang Mentari, namun masih juga debu-debu nakal selalu menghalangi ketulusan sang Mentari untuk tersenyum penuh ibadah melalui sinarnya yang mendamaikan setiap makhluk di Bumi. Yah....ini makna kehidupan yang terus terjadi dan harus ku jalani.

REMBULAN, BUMI dan MENTARI
Sehati dalam melangkah, senada dalam bersenandung, sejauh cakrawala dalam memandang makna kehidupan adalah suasana jiwa-jiwa yang kurindukan.Pikiran yang jernih bagai sebening embun pagi, semakin menyempurnakan setiap telapak kakiku menapak untuk menjalani garis kehidupan yang telah sempurna diciptakan khusuS oleh-Nya untukku.

MEMBERI MAKNA HIDUP
Tidak mudah menterjemahkan makna hidup, setiap orang telah dianugerahi ketajaman mengupas makna kehidupan dengan caranya, begitupun dalam memaknai apa yang telah diketahui juga mempunyai dispersi makna yang berbeda antara yang satu dengan yang lain.Namun kenapa setiap proses yang akhirnya juga mencapai titik kesempurnaannya sendiri-sendiri sering dijadikan celah pertengkaran ?

SEMUA ITU PROSES YANG INDAH
Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa semua ini sedang proses menuju kedewasaannya, apapun alasannya tidak dibenarkan memasang label negatif pada seseorang yang tidak sependapat dengan jalan pikiran kita. Lihatlah keikhlasan Rembulan, Bumi dan Mentari dalam menjalani fungsinya, ternyata semua akan jadi bermakna ketika tidak saling menyalahkan, tapi saling mendukung sebagai team yang solid untuk meraih Jannah yang menjadi tujuan akhir kita. Ya Alloh, bimbinglah pikiran dan hati hamba untuk selalu berjalan di bawah nur-nur ke-Illahi-an yang telah Engkau ciptakan untukku disaat menjalin silaturokhim dengan saudaraku, amin

POTRET DINAMIKA KEHIDUPAN KELUARGA

  Pantai Klayar dan Ata Luhung Hanasti Cerita tentang air laut tiada batas bagi siapapun. Lukisan tentang keindahan yang tertuang melalui tu...