Jumat, 30 April 2010

WARNA PERJALANANKU





30 APRIL 2010
Pada bulan dan tanggal itu aku terlahir,dari seorang ibu yang kemudian sempat membimbingku walau hanya sampai usiaku 6 tahun.Sedangkan ayahku masih diberi panjang usia hingga dapat mengantarku menuju kedewasaan hakiki dengan bahasa kelembutan dan kejujuran hati sampai usia beliau di tahun 2010 ini tepat 87 tahun. Sesungguhnya,Saya bisa seperti sekarang ini tidak lepas dari doa dan ikhtiar ibu dan bapakku selama ini. Keberhasilanku adalah milik beliau yang selalu bekerja keras dengan penuh harapan dan keikhlasan untukku. Saya hanya diamanahi untuk menjalaninya, dan tidak punya kuasa apapun atas keberhasilan seperti ini.

11 DESEMBER 1997
Alhamdulillah,11 Desember 1997 kami telah menikah,Alloh telah memberiku seorang teman ibadah yang sah untuk bersama-sama mengukir lembaran kehidupan yang penuh dinamika. Satiti Widorini,seorang wanita kelahiran solo,5 Mei 1974 telah resmi jadi pendamping hidupku, meskipun Alloh hanya mengijinkan beliau 11 tahun untuk mendampingiku, namun pelajaran hidup selama bersamanya cukup banyak yang dapat ku jadikan referensi untuk menjalani sisa hidupku bersama anak-anakku sekarang ini. Selamat jalan istriku, Surakarta,21 Mei 2009,bu Satiti Widorini harus pulang ke pangkuan Illahi Robbi.

27 Agustus 2000
Alhamdulillah,setelah tiga tahun kami menikah, Alloh meng-amanah-i kami seorang anak laki-laki pertama yang sehat jasmani dan rohaninya. Hudan Pulung Hanasti,terlahir jam 3 sore di rumah sakit kasih ibu surakarta dengan usia kandungan 7 bulan 2 minggu. Selama dalam kandungan, Hudan kecil dihiasi dengan pendarahan hebat yang berulang kali. Dia terlahir dalam suasana berselimut kehangatan keluarga yang tulus menanti dan mengharap keselamatan ibu dan anaknya.

20 MEI 2004
Alhamdulillah,empat tahun kemudian Alloh menganugerahi kami seorang anak laki-laki kedua yang sehat jasmani dan rohaninya. Ilham Pradipta Hanasti, terlahir di Surakarta dengan usia kandungan 9 bulan 10 hari tanpa resiko selama dalam kandungan. Dia terlahir di rumah sakit kasih ibu surakarta namun proses persalinannya banyak menguras tenaga ibunya karena fungsi jantung bu Satiti ada kebocoran. Seluruh tubuhnya membiru saat melahirkan Ilham, namun Alloh masih memberikan kesempatan kepada anak dan ibunya untuk berbagi kasih sayang bersama keluarga. Ujian Alloh adalah mutlak harus dijalani,Bu Satiti meninggalkan Ilham yang masih berusia 5 Tahun,tepat sehari menjelang ulang tahun Ilham. Jadi kepergian ibu tercinta sebagai kado ulang tahun kelahirannya dan sekaligus saat terakhir Ilham netek ibunya.

PRASASTI APRIL 2010
Alhamdulillah,sebuah rumah minimalis di Permahan Griya Batas Kota telah nampak tegak berdiri. Seolah ia siap menyelimuti hati dan menyejukkan jiwa setiap orang yang hendak berteduh di dalamnya. Pagar tembok yang kokoh setinggi 2,5 meter mengelilingi si kecil seakan memeluk erat dengan penuh kasih sayang yang tulus.Warna hijau pupus ku goreskan pada dinding-dinding luar dan dalamnya. Garis-garis putih penegas batas desain berpadu indah dengan warna kelabu pada pagarnya. Taman rumput jepang di halaman depan, samping dan belakang semakin menyejukkan hati dan jiwa yang pasrah dalam rasa syukurnya. Lantai dengan keramik warna putih,kamar mandi bernuansa krem dan mushola berselimut hijau pupus telah berpadu indah hingga membuat hati tenang,penuh rasa syukur dan nyaman ketika memasukinya. Semoga niat tulusku sebagai seorang Ayah yang ingin memberikan hak kepada anak-anak dan istriku kelak(jika Alloh ridho)dapat berkenan di hati mereka. Semoga Alloh ridho atas niatku, sehingga tercipta nuansa ibadah bagi keluarga yang sakinah, mawahdah wa rohmah, amien.

POTRET DINAMIKA KEHIDUPAN KELUARGA

  Pantai Klayar dan Ata Luhung Hanasti Cerita tentang air laut tiada batas bagi siapapun. Lukisan tentang keindahan yang tertuang melalui tu...