Setiap kaki melangkah maka setapak demi setapak akan semakin jauh dari titik pemberangkatan dan semakin dekat dengan titik pemberhentian. Mentari setiap hari masih mau tersenyum ramah kepada kita, namun pernahkan kita membaca apakah arti senyumnya ? Hanya kesombongan yang menutup pintu hati setiap manusia,sehingga senyum mentari yang begitu tulus dan tanpa pamrih untuk kita tak lagi kita syukuri. Mengapa kita mesti begini ? Kita yang tercipta serba terbatas masih saja bersikap pongah dan tak pernah merasa bahwa kita hanya sebatas menjalani akan skenario yang begitu sempurna dari Alloh. Bagaiman masih mau menyombongkan diri lagi anak-anakku ? Insyaflah dan tobatlah !