Sabtu, 22 Januari 2011

MELATI DAN BUAH HATIKU


BEREBUT PERHATIAN
Hampir 2 tahun, dua buah hatiku telah larut dalam bayang-bayang ibunya yang telah tiada. Canda tawanya tidak sebahagia dulu. Buah hatiku sangat haus akan kasih sayang dan tegur sapa seorang ibu yang penuh kelembutan. Kerinduan mereka yang semakin dalam telah menjadikan perasaan mereka gelisah dalam menjalani hidupnya. Hidup terasa hanya satu warna seakan tanpa keindahan lagi dalam kehidupan kami. Alhamdulillah, di pertengahan maret 2010,tepatnya di "Toko Buku Gramedia Solo" diriku dipertemukan degan Melati, Engkau hadirkan Melati di tengah-tengah kami dalam saat yang tepat. Tak pernah ku bayangkan sebelumnya, keterikatan batin antara Melati dan dua buah hatiku bisa sedekat dan secepat itu.


DIAM YANG PENUH ARTI
Berawal dari rasa malu yang sedikit tersembunyi di balik kerutan wajah masing-masing, diam-diam anakku telah menyimpan perasaan suka akan kehadiran Melati di hatinya. Kelembutan sikap dan warna sapaan Melati di "Rumah Makan Soto Gading-2" rupanya telah menggoreskan nuansa indah tersendiri di hati kami masing-masing. Biarlah hanya waktu yang menjadi saksi perjumpaan kami, namun kebahagiaan kami tak dapat ditukar dengan apapun. Semoga ini adalah awal pertemuan yang akan mengisi lembaran kehidupan kami selanjutnya. Pertemuan yang mampu mengobati jerit luka kerinduan buah hatiku kepada ibunya meskipun kami harus berebut perhatian Melati di antara kami, namun aku merasa bahagia akan kehadiran Melati di tengah-tengah kami yang bisa membahagiakan mereka. Semoga Alloh menyatukan kami dalam ikatan keluarga yang penuh kasih sayang, saling memahami keterbatasan, penuh rasa syukur atas segala yang ada, dan penuh cinta yang tak pernah padam dalam jiwa kami. Terimakasih ya Alloh

POTRET DINAMIKA KEHIDUPAN KELUARGA

  Pantai Klayar dan Ata Luhung Hanasti Cerita tentang air laut tiada batas bagi siapapun. Lukisan tentang keindahan yang tertuang melalui tu...