PERUBAHAN SUASANA HATI
Alloh sang pemilik mutlak suasana hati, sehingga jika terjadi perubahan rasa hati dalam diri kita maka reaksi kita bisa bermacam-macam ekspresinya. Bisa saja terjadi seribu kali perubahan, sehingga terasa menjalani kehidupan menjadi penuh warna, galau dan sedikit atau banyak ada yang menyalahkan keadaan sekitarnya, bahkan sampai Sang Pencipta pun ikut disalahkan. Lalu bagaimana menjalani kehidupan jika suasana hati tidak pernah tenang, selalu bergejolak positif dan negatif. Tentu sangat melelahkan bagi yang mengalami hal seperti ini. Apalagi kondisi lingkungan keluarga, masyarakat luas dan instansi tempat mengais rizky tidak kondusif, maka rasanya lengkap sudah penderitaan yang dirasakan. Bahasa singkatnya, kiamat sudah hidupnya.
RESPON DIRI
Ketika mengalami perubahan suasana hati, yang pertama kali kita lakukan adalah tarik nafas panjang sambil tenangkan pikiran dan perasaan. Yakinkan diri bahwa semua orang pernah mengalami, dan nyatanya mereka juga bisa melewati meskipun tidak mudah tetapi akhirnya juga normal kembali. Jika kita panik dan gelisah, resah, cemas, dan lepas kendali responnya, hal ini justru akan memperburuk kondisi dan akhirnya bisa melakukan hal-hal ekstrim yang tidak kita kehendaki. Jangan sampai kesadaran hilang, emosi memuncak, gelap mata, melakukan tindakan tanpa dipikir, agar diri kita tidak kehilangan akal sehat dan nurani. Benar-benar berbahaya bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya, maka tenangkan diri jangan mudah bereaksi, sambil istighfar dan dengarkan nasehat orang-orang yang peduli dengan kondisi kita.
POSITIF THINKING
Ingat Sang Pencipta, berkuasa atas suasana hati kita, bahkan seluruh hal yang berkaitan dengan hidup, kehidupan dan mati kita, dan kita sebagai seorang hamba hanya diminta menyesuaikan atas skenario-Nya. Untuk itu positif thinking lah atas semua yang terjadi pada diri kita. Karena Alloh telah merencanakan yang terbaik untuk kita. Ikuti iramanya sebagaimana air mengalir, angin bertiup dan api menyala ketika waktunya tiba. Jangan membuat persepsi sendiri atas sesuatu yang datang dan tidak mengenakkan rasa dan pikiran kita. Entah datangnya dari siapapun, apapun, kapanpun dan di manapun, kita harus merespon dengan tenang dan positif thinking. Insyaalloh jika bisa melakukan akan mendapatkan banyak pelajaran yang akhirnya membuat kita bisa belajar memaknai segala dinamika kehidupan dengan cara bijaksana. ( Gentan, 15 Juli 2024 )