Waktu adalah sebuah dimensi yang mempunyai bagian tersendiri dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Semua proses perubahan yang kita lakukan selalu dibandingkan perubahan waktu. Waktu yang dimaksud kebanyakan orang disandarkan pada lamanya perputaran bumi mengelilingi matahari. Sehingga timbul spesifikasi selang perjalanan waktu, seperti detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun dan sebagainya.
Bagaimana pergantian tahun terjadi ? Saya berfikir bahwa setiap dimensi melakukan proses perjalanan tersendiri, sesuai skenario yang telah didesain sempurna. Manusia dan berbagai benda serta makhluk lainnya merupakan dimensi-materi tersendiri. Aktivitas kehidupan terjadi karena dimensi-energi terakumulasi dalam kehidupan dimensi-materi dan dimensi-waktu. Namun antar ketiga dimensi tidak saling terpengaruh bahkan tidak saling mempengaruhi. Semua dimensi berjalan menuju suatu titik akhir yang tunduk pada aturan mutlak yaitu kuasa Illahi.
Korelasi manusia menandai tahun baru dengan berbagai aktivitas sesungguhnya hanya perasaan dan fikiran manusia itu sendiri yang menganggap perubahan tahun menjadi bermakna khusus. Waktu akan terus berjalan tanpa terpengaruh oleh berbagai aktifitas yang manusia lakukan.Massa lalu tidak akan bisa kembali, massa yang akan datangpun tidak akan dapat kita percepat kehadirannya apalagi berharap untuk merubah skenario-Nya. Kuasa kita sesungguhnya hanyalah menyadari bahwa kita sesungguhnya hanya diberi kuasa detik-demi detik sebagai saksi atas kekuasaan Illahi, dan tidak lebih dari itu. Ungkapan ini bukanlah suatu ungkapan keputusasaan penulis memaknai kehidupan, tetapi kesadaran penuh bahwa kita sudah sepantasnya bersyukur dan bersujud sebagai jawaban terbaik sebagai hamba yang bertaqwa tanpa sedikitpun rasa terpaksa.
Surakarta, Sabtu 5 Januari 2013
